- Testimonial 41, Francesca Tiffin, Switzerland, Europe.
- Testimonial 40 – Dian Milasanti, Breast Cancer Recovery.
- Testimonial 39 – Priscilla Ku Kei Kwan
- Testimonial 38 – Dr Brigit Heinisch-Rochert
- Testimonial 37 – Ratna Djuwita Tjokro
- Testimonial 36 – Vanessa Wong
- Testimonial 35 – Dr Robert Ho Ting Kwok
- Testimonial 34 – Ivan Yeh, Hong Kong
- Testimonial 33 – Carey Cheung, Hong Kong.
- Testimonial 32 Megawati Alition
Testimoni ini saya terima via email pada tgl. 26 April 2011 dari Pak Kho Tjiang Hok, peserta pelatihan Circulation of “Qi” for Health®, Kelas Angkatan P111 (tgl. 03 – 15 April 2011) di Vihara Dharma Suci, Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
……..Budiman.
From: Tjiang Hok [email protected]
Subject: Efek Latihan Qi
To: “budiman budiman” [email protected]
Date: Tuesday, April 26, 2011, 8:01 PM
Penyakit Jantung Cardiomyopathy (pelemahan otot jantung)
Pagi, Pak Budiman,
Sebelumnya saya mengucapkan puji syukur pada Tuhan YME yang sebesar-besarnya. Karena karunia dan petunjukNya pula, saya dapat bertemu dengan bapak dan mengikuti latihan Qi.
Sebenarnya waktu di kelas, saya ingin beri kesaksian atas efek latihan saya selama 13 hari, tapi saya masih ragu.
Saya mempunyai penyakit ‘gagal’ jantung alias cardiomyopathy (pelemahan otot jantung), dimana dokter saat ini pun belum tau penyebab pasti dan pengobatan yang manjur untuk penyakit tersebut. Tingkat gagal jantung saya sudah bisa dibilang parah, dimana hasil test lab NT pro BNP adalah 2027 ( RS. Husada ) dan 2023 ( Prodia ), padahal normalnya hanya 125 untuk umur maks 25 tahun, kakek-kakek umur 75 tahun angka normalnya hanya 1800, dan hasil Echo untuk EF adalah 16-18.
Sebelum ikut latihan Qi, setiap malam saya selalu minum obat tidur entah xanax, valium or esilgan, kadang 1 tablet masih tidak bisa tidur. Saya pernah minum xanax 10 mg 3 buah ( 2 jam sekali ) mulai jam 11 malam dan tetap tidak bisa tidur sampai esoknya jam 5 sore. Kalo sudah malam di atas jam 22.00, kepala selalu merasa panas, keringat bercucuran, dada selalu sesak dan harus dibantu dengan pakai masker oksigen.
Saya sudah divonis dokter bahwa obat satu-satunya yang manjur adalah ganti jantung, di mana hal tersebut hanya bisa dilakukan di luar negeri dan biayanya besar sekali, itupun belum tentu berhasil.
Di hari pertama ( Minggu, 03 April 2011 ) sesudah latihan Qi di kelas & di rumah, mata saya pedih sekali, rasa pengen tidur yang lama, eh… saya coba berbaring sambil nonton tv akhirnya tertidur pulas sampai esok hari. Besoknya juga seperti itu, dimana saya bisa tidur tidak pakai minum obat dulu. Akhirnya sampai hari ini, saya bisa tidur tanpa harus minum obat tidur. Dan juga mata sebelah kanan saya sekarang sudah ada kemajuan di mana mata kanan saya pernah luka karena terkena pecahan kaca scanner dan belum 1 bulan kemudian terkena power glue. Saat itu tingkat kerusakan cornea saya sudah 99%, jadi kalo melihat monitor lebih dari 10 menit selalu perih dan mulai kabur.
Berkat latihan Qi pula, saya sudah tidak memakai masker oksigen, padahal sebelumnya saya harus membeli oksigen minimal 3 tabung besar setiap bulannya ( lumayan bisa menghemat ). Badan rasanya lebih segar, saya sudah bisa mulai masuk kerja lagi, sebelumnya ‘boro-boro’ mau pergi kerja, di rumah saja saya menemani anak bermain sudah tidak sanggup.
Saya latihan Qi rutinnya tiap bangun tidur selama 1 jam, sore pulang kerja 30 menit dan sebelum tidur 1 jam, kalo yang latihan ketengan hampir sepanjang hari, sekalipun sedang naik motor.
Saya janji pada diri sendiri bahwa saya akan selalu latihan, karena efeknya (hasilnya) sudah saya alaminya.
Di akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada Bp. Budiman dan rekan-rekan atas latihan Qi ini.
Well Done pak Budiman and friends, GBU.
Regards,
Kho Tjiang Hok, P111-49.