- Testimonial 41, Francesca Tiffin, Switzerland, Europe.
- Testimonial 40 – Dian Milasanti, Breast Cancer Recovery.
- Testimonial 39 – Priscilla Ku Kei Kwan
- Testimonial 38 – Dr Brigit Heinisch-Rochert
- Testimonial 37 – Ratna Djuwita Tjokro
- Testimonial 36 – Vanessa Wong
- Testimonial 35 – Dr Robert Ho Ting Kwok
- Testimonial 34 – Ivan Yeh, Hong Kong
- Testimonial 33 – Carey Cheung, Hong Kong.
- Testimonial 32 Megawati Alition
Freddy Hartanto
Jl. Pulau Xxxxxxxx IV, Blok ……/…., Jakarta Barat 116
021-5813.xxx/0816-700.xxx
Angkatan P.158-SCBD SUITES – JAKARTA
24 MARET – 04 APRIL 2013
Nama saya F.X.Eddy Hartanto SH, pada bulan September 2012, waktu pagi saya bangun tidur, tiba2 mata sebelah kanan saya kabur (seperti ada kabut dan object seperti pecah2). Saya pikir abis bangun tidur mata saya kotor dan kalo saya mandi akan kembali normal. Tetapi setelah saya mandi mata saya tetap bermasalah. Saya coba cuci dengan cairan pancuci mata+obat tetes mata, keadaan tidak berubah.
Saya mulai panik, saya diantar istri ke dokter mata di Jakarta Eye Center, dan setelah melalui pemeriksaan yang cukup lama, saya di vonis kena Eye Stroke, dan dokter tidak bisa berbuat apa2 lagi dan menganjurkan saya utk merubah pola hidup (?) dan berdoa.
Saya langsung ke Singapore untuk minta second opinion, setelah melalui pemeriksaan yang cukup lama (dengan disuntikan cairan kuning di tubuh saya supaya bisa terlihat apakah ada penyumbatan atau tidak) dan ternyata hasil nya sama dengan pemeriksaan di Jakarta, yaitu “Eye Stroke”.
Saya dianjurkan oleh teman untuk periksa ke salah satu dokter sepecialist mata “terbaik didunia” yaitu Prof. Ian Constable di Perth, Australia. Memalui pertolongan teman saya yang tinggal di Perth (karena biasanya antrian utk Prof. Ian panjang dan lama), Saya langsung dapat appointment dan pergi ke Perth untuk periksa, dan hasil nya sama, Eye Stroke.. Tetapi Prof Ian Constable melakukan tindakan lebih lanjut, yaitu dengan injection di bola mata saya, dan beliau mengajurkan saya untuk melanjutkan injection di Jakarta dengan Dr. Syakon Tahija di Klinik Mata Nusantara (KMN), Jakarta. Saya ikuti anjuran beliau dan dilakukan penyuntikan di bola mata kanan saya setiap bulannya dan dilakukan selama 4 atau 5x injection setiap bulan nya, yang mana biaya untuk injectionnya tidak murah (pada waktu itu sekitar Rp10-12 juta untuk sekali injection). Setelah itu di photo lagi dan hasil nya menurut dokter sudah maximum (sekitar 70-75% penglihatan). Dan dianjurkan untuk dilaser/“blocking”, supaya tidak menjalar (?).
Saya pikir kalo di laser, sudah tidak ada harapan untuk perbaikan lagi, karena syaraf dimatikan. Istri saya menganjurkan untuk ikut latihan Qi, karena kebetulan istri saya sudah lebih dulu ikut latihan Qi (beberapa tahun sebelum saya), dan kebetulan teman kita Ibu Cherry, mamanya punya kasus yang hampir sama dengan saya (pendarahan di mata) dan setelah ikut Qi ternyata sembuh total.
Menurut para dokter2 ahli yang sudah saya temui, bahwa “eye stroke” tidak diketahui penyebab nya, karena sebelum nya saya juga tidak pernah merasakan sesuatu hal yang “aneh” cuma kadang merasa mata terasa cape saja.
Saya ikut Qi pada tanggal 24 Maret – 04 April 2013 di SCBD SUITES, Jakarta, saya ikut rutin dan di hari ke 6 atau 7 saya “Tung Kwang”, dan aneh nya setiap kali meditasi Qi, mata sebelah kanan saya (yang bermasalah), keluar air mata nya, dan pada waktu itu saya tanya pak Budiman, dan beliau bilang “ bagus teruskan..itu tanda Qi mulai bekerja”, dan setiap kali saya meditasi Qi (sampai sekarang) mata kanan saya masih sering mengeluarkan air mata atau setidak2 nya basah. Lama kelamaan, mata saya makin lebih enak dan nyaman, dan sampai sekarang saya masih melakukan meditasi Qi (walaupun kurang lama/effective), tapi saya yakin kalau sehari saya bisa latihan minimum dalam sekali latihan selama 2 jam, mata saya akan kembali normal, dan tidak hanya mata. Sampai sekarang saya juga masih merasakan badan lebih sehat sehabis meditasi Qi..
Sekian semoga testimony saya dapat membantu rekan2 yang membutuhan.